Selasa, 21 November 2017

PERBEDAAN ANTARA LAPORAN KEUANGAN KOPERASI DAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KONVENSIONAL

LAPORAN KEUANGAN

A.  Laporan keuangan

Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi komprehensif
·         Laporan perubahan ekuitas
·         Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
·         Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

B.  Jenis-jenis laporan keuangan

Setidaknya, ada empat jenis laporan keuangan dalam akuntansi. Untuk mengetahui kondisi keuangan bisnis, Anda dapat mempelajari dan menggunakan laporan keuangan sebagai berikut.

1.    Laporan Laba Rugi
Sesuai dengan namanya, jenis laporan keuangan ini berfungsi untuk membantu anda mengetahui apakah bisnis berada dalam posisi laba atau rugi. Apabila pendapatan perusahaan lebih besar daripada beban atau biayanya, maka bisnis memperoleh laba. Sebaliknya, jika pendapatan cenderung lebih kecil dari beban atau biayanya, maka kemungkinan besar bisnis mengalami kerugian.

Pada umumnya, ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, yaitu single step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap). Metode single step relatif lebih mudah dibandingkan multiple step, anda hanya perlu menjumlahkan seluruh pendapatan dari atas sampai bawah menjadi satu kelompok, kemudian menguranginya dengan total beban atau biaya dalam periode yang berlaku.

Sedangkan, pada metode multiple step, pendapatan dipisah menjadi dua kategori, yaitu pendapatan operasional (yang berasal dari kegiatan pokok) perusahaan dan pendapatan non operasional (yang berasal dari luar kegiatan pokok) perusahaan. Pembagian kategori tersebut juga berlaku pada beban atau biaya.

2.   Laporan Perubahan Modal

Dalam menjalankan operasional perusahaan, tentunya modal awal yang ditanam akan mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena modal harus digunakan dalam menjalankan roda perusahaan, juga karena adanya penambahan dari laba yang didapat, penggunaan modal untuk kepentingan pemilik perusahaan, atau hal lainnya.

Laporan perubahan modal atau yang biasa disebut Capital Statement dalam istilah akuntansi merupakan jenis laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai perubahan modal atau ekuitas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan perubahan modal ini berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar perubahan modal yang terjadi dan apa yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi.

3.   Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah jenis laporan keuangan ini menyajikan akun-akun aktiva, kewajiban, dan modal dalam satu periode. Neraca biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu bentuk skontro/horizontal (account form) dan bentuk vertikal/stafel (report form). Nilai modal pada neraca merupakan nilai yang tercatat pada Laporan Perubahan Modal. Keseimbangan pada neraca dapat tercapai karena pada Laporan Perubahan Modal sudah terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercatat pada Laporan Laba-Rugi.

4.    Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan ini sangat penting untuk mengetahui perputaran arus dana yang berada di perusahaan, kemana dana atau kas pergi dan dari mana kas masuk. Hal ini supaya perusahaan dapat mengontrol dana atau kas perusahaan yang dimiliki selama ini. Laporan arus kas atau Cash Flow berfungsi untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar.

Laporan mengenai arus kas masuk dapat dilihat dari beberapa sumber, yaitu hasil dari kegiatan operasional dan kas yang diperoleh dari pendanaan atau pinjaman. Sedangkan arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak beban biaya yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional atau investasi pada bisnis lain.


LAPORAN KEUANGAN KOPERASI


A.  Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan koperasi juga dibuat sesuai standar PSAK yang akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami, mempunyai relevansi dan keandalan dengan daya banding yang tinggi.

Pelaporan Keuangan Koperasi

Setelah tahun buku koperasi ditutup, paling lambat 1 bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan, pengurus menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya :

1.    Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut.
2.    Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.

Laporan keuangan tersebut harus ditanda tangani oleh semua anggota pengurus. Apabila salah seorang pengurus tidak mentandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara tertulis.persetujuan terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan tahunan merupakan penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.

Bentuk dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut :

1.    Neraca
2.    Perhitungan Hasil Usaha
3.    Laporan Arus Kas
4.    Laporan Promosi Ekonomi Anggota
5.    Catatan atas Laporan Keuangan
a.   Modal Utama Koperasi

1)    Modal Sendiri
Dalam koperasi, modal dapat diperoleh dari modal mandiri ata modal sendiri, modal sendiri tersebut berasal dari :

a.    Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b.    Simpanan wajib, adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama dan wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi pada waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
c.    Dana cadangan, adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha. Dana cadangan digunakan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
d.    Hibah, yaitu sumbangan pihak tertentu yang diserahkan kepada koperasi dalam upayanya turut serta mengembangkan koperasi. Hibah tidak dapat dibagikan kepada anggota selama koperasi belum dibubarkan.

2)    Modal Pinjaman
Modal pinjaman dapat berasal dari simpanan sukarela, pinjaman dari koperasi lainnya, pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya, dan sumber pinjaman lainnya yang sah.

b.   Proses Penyusunan Laporan Keuangan

Setelah tahun buku berakhir,pengurus koperasi wajib menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:
1.   Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca,perhitungan hasil usaha serta penjelasan atas dokumen tersebut.
2.   Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dicapai.

Neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasannya merupakan laporan pokok keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan untuk perusahaan lain.perbedaan utama terletak pada penyajian modal dan perhitungan laba rugi.





Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :
1.    Pencatatan, proses yang paling awal dari seluruh kegiatan pengelolaan keuangan koperasi.
2.    Penggolongan, proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan.
3.    Peringkasan, semua transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal yang kemudian dilakukan penggolongan,kemudian direkap untuk setiap kategori transaksi.
4.    Pelaporan, setiap koperasi kredit termasuk Koperasi Kredit (CU) Gema Rosari telah menghitung SHU totalkoperasi setiap bulan dan telah dilaporkan dalam Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB)
5.    Analisis data keuangan

Buku-buku dokumen pendukung (source of documents) yang digunakan antara lain :
1.    Bukti penerimaan kas
Formulir penerimaan uang tunai oleh koperasi yang berasal dari penjualan tunai, pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib dari anggota, pembayaran angsuran dan bunga atas kredit yang diterima,pembayaran utang oleh debitor,penerimaan sumbangan dalam bentuk uang tunai, penerimaan pinjaman dari bank, pembayaran bunga simpanan dan penerimaan komisi dari bank.
2.    Bukti pengeluaran kas
Formulir untuk mengeluarkan uang tunai atas setiap transaksi yang dilakukan koperasi seperti pembelian barang, pembelian perlengkapan, pembelian peralatan, pembayaran beban-beban, pemberian pinjaman kepada anggota, pembayaran bunga bank, pembayaran angsuran pinjaman, pembayaran kembali simpanan anggota dan pembayaran utang.
3.    Bukti faktur penjualan
Bukti penjualan barang dan jasa secara kredit yang dilakukan oleh koperasi.
4.    Faktur pembelian
Bukti pembelian barang dan jasa dari pihak luar koperasi yang pembayarannya dilakukan kemudian secara kredit.
5.    Bukti umum
Pencatatan setiap transaksi yang tidak dicatat dalam bukti-bukti pembukuan lainnya dan teransaksi tersebut biasanya jarang terjadi.
  

Buku khusus (special journal) yang digunakan adalah :
1.    Buku harian penerimaan kas
Buku harian yang digunakan hanya untuk mencatat aktivitas penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaan entitas.
2.    Buku harian pengeluaran kas
Buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat transaksi pengeluaran kas untuk berbagai keperluan.
3.    Buku harian penjualan
Buku harian yang hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan produk perusahaan secara kredit.
4.    Buku harian umum
Buku kas yang digunakan untuk mencatat semua dana yang diterima ataupun dikeluarkan.

Buku tambahan (subsidiary ledgers) yang digunakan adalah :
1.    Buku kas kasir
2.    Kartu simpanan anggota
3.    Kartu persediaan
4.    Kartu piutang anggota
5.    Kartu piutang bukan anggota
6.    Kartu hutang
7.    Kartu inventaris
8.    Kartu biaya
9.    Kartu pembelian anggota
10. Kartu barang titipan



LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KONVENSIONAL

A.     Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum

Laporan keuangan adalah informasi yang disajikan untuk membantu stakeholders dalam membuat keputusan sosial, politik dan ekonomi sehingga keputusan yang diambil bisa lebih berkualitas (Mahmudi, 2007:11).

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan (Baridwan, 1997).

Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 5 komponen diantaranya adalah laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.  Perusahaan dianjurkan untuk menyajikan laporan keuangan yang menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja keuangan, posisi keuangan perusahaan dan kondisi ketidakpastian (IAI, 2007).

B.     Jenis/macam-macam laporan keuanganperusahaan konvensional

1.    Laporan Laba Rugi (Income Statement)

          Laporan laba rugi, adalah laporan keuangan yang menyajikan detail atau rincian pendapatan yang diperoleh dan beban yang terjadi selama satu periode akuntansi di suatu perusahaan atau mengetahui apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian pada periode tersebut.

2.    Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

          Laporan perubahan modal, adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama satu periode akuntansi, berfungsi untuk mengetahui apakah modal perusahaan bertambah atau berkurang.

3.     Neraca (Balance Sheet)

          Neraca, adalah laporan keuangan yang menunjukkan jumlah harta, utang, dan modal dari sebuah perusahaan selama satu periode akuntansi di perusahaan tersebut.

4.    Laporan Arus Kas (Cash Flow)

          Laporan arus kas, adalah laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui arus kas masuk dan kas keluar, dan juga melihat pengaruhnya terhadap saldo kas akhir periode. Arus kas masuk seperti pendapatan atau pinjaman dari pihak lain sedangkan arus kas keluar seperti biaya-biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan.

5.    Catatan atas Laporan Keuangan

          Catatan atas laporan keuangan, adalah laporan keuangan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan lain yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi atau penjelasan secara rinci atau detail yang dianggap perlu terhadap laporan keuangan yang ada. Tujuannya agar pengguna laporan keuangan menjadi jelas dengan data yang disajikan. 

C.     Tujuan laporan keuangan secara konvensional

    Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (IAI, 2007) tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan yang berguna untuk membuat keputusan ekonomi dan menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Untuk mencapai tujuan ini, laporan keuangan memberikan informasi tentang perusahaan yang meliputi: (1) aset; (2) kewajiban; (3) modal/ekuitas; (4) pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian; dan (5) arus kas.




PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI DENGAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KONVENSIONAL

Koperasi memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan badan usaha lain. Ikatan Akuntan Indonesia telah menetapkan Standar Akuntansi Keuangan terhadap praktik akuntansi badan usaha koperasi, yaitu PSAK NO.27. Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam praktik usahanya koperasi tidak hanya mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, akan tetapi lebih mengutamakan pelayanan terhadap angota atau lebih mengutamakan kesejahteraan anggotanya. Modal koperasi antara lain terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan cadangan-cadangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa koperasi dibiayai dan dikelola oleh anggotanya sendiri.

Laporan keuangan badan usaha koperasi menurut PSAK N0.27, adalah terdiri dari Neraca, Laporan Perhitungan Usaha, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Yang paling membedakan laporan keuangan badan usaha koperasi dengan laporan keuangan perusahaan konvensional, antara lain dapat terlihat dari adannya laporan promosi ekonomi anggota dalam koperasi sedang pada usaha lain, laporan keuangan tersebut tidak ada. Laporan promosi ekonomi anggota merupakan laporan keuangan yang menggambarkan manfaat-manfaat yang diterima oleh anggota dari badan usaha koperasi bersangkutan. Hal tersebut timbul karena anggota koperasi mempunyai identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu anggota sebagai pemilik juga sekaligus sebagai pengguna jasa dari koperasi bersangkutan (user own oriented firm). Koperasi akan lebih mengutamakan pelayanan terhadap anggotannya dibandingkan dengan pelayanan terhadap non anggota.

Dalam koperasi, pencatatan transaksi yang berasal dari anggota dan pencatatan transaksi yang berasal dari non anggota harus dipisahkan. Dengan demikian praktek akuntansi dan penyajian laporan keuangan yang diselenggarakan oleh suatu badan usaha koperasi akan berbeda dengan praktek akuntansi badan usaha lainnya. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik-karakteristik yang ada dalam badan usaha koperasi.






DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar