Penawaran agregat adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.
Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut :
- Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).
- Besarnya stok kapital (size of capital stock).
- Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology).
- Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
- Harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antara penawaran agregat jangka panjang (short-run aggregate supply,SRAS) dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supplay,LRAS).pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang( lomg run aggregate supply ) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntunganya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).
Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Berbentuk Vertikal?
Dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa ekonomi (GDP riilnya) tergantung pada penawaran tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam, serta pada penguasaan teknologi yang digunakan untuk mengubah factor-faktor produksi tersebut menjadi barang dan jasa. Karena tingkat harga tidak mempengaruhi factor penentu jangka panjang GDP riil maka kurva penawaran agrerat jangka panjang berbentuk vertical.
Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Dapat Bergeser?
Tingkat produksi
seringkali disebut output
potensial atau output alamiah. Tingkat
output alamiah adalah tingkat produksi yang akan terjadi dalam perekonomian
jangka panjang. Setiap perubahan dalam perekonomian yang mengubah tingkat
output alamiah akan menggeser kurva penawaran agrerat jangka panjang. Kita
dapat mengelompokkan sumber-sumber pergeseran kurva penawaran agrerat jangka
panjang yaitu; pergeseran yang berasal dari tenaga kerja, pergeseran yang
berasal dari modal, pergeseran yang berasal dari sumber daya alam, dan
pergeseran yang berasal dari pengetahuan teknologi.
Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Miring ke Atas?
Dalam jangka pendek, kenaikan tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian cenderung meningkatkan jumlah penawaran barang dan jasa, sedangkan penurunan tingkat harga cenderung mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa.
Berikut adalah tiga teori yang menjelaskan mengapa kurva penawaran agrerat jangka pendek miring ke atas.
1. Teori kekakuan upah : Menurut teori ini, kurva penawaran agregat jangka pendek miring ke atas karena dalam jangka pendek upah nominal sulit berubah atau kaku.
2. Teori kekakuan harga : Teori ini memberi tekana bahwa nominal upah menyesuaikan dengan lambat seiring berjalannya waktu.
3. Teori kesalahan persepsi : Menurut teori ini, perubahan tingkat harga keseluruhan terkadang dapat menyesatkan produsen tentang apa yang terjadi dalam masing-masing pasar tempat mereka menjual hasil produksinya.
Mengapa Kurva Penawaran Agrerat Jangka Pendek Dapat Bergeser?
1. Pergeseran yang timbul dari tenaga kerja, peningkatan jumlah tenaga kerja yang ada menyebabkan kurva penawaran agregat bergeser ke kanan, penurunannya menyebabkan kurva penawaran agregat bergeser ke kiri.
2. Pergeseran yang timbul dari modal, peningkatan modal fisik dan modal manusia dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kanan, sedangkan penurunannya menggeser kurva penawaran agregat ke kiri.
3. Pergeseran yang tibul dari sumber daya alam, peningkatan ketersediaan sumber daya alam dapat menggeser kurva penawaran agrerat ke kanan, sedangkan penurunannya menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri.
4. Pergeseran yang tibul dari pengetahuan teknologi, peningkatan pengetahuan teknologi dapat menggeser kurva penawaran agrerat ke kanan, sedangkan penurunannya menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri.
5. Pergeseran yang timbul dari tingkat harga yang di harapkan, peningkatan tingkat harga yang diharapkan dapat menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri, sedangkan penurunannya menggeser kurva penawaran agrerat ke kanan.
Permintaan Agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan agregatif, diantaranya tingkat harga secara umum, jumlah uang yang beredar nominal, jumlah obligasi pemerintah, defisit tertimbang dan pemanfataan tenaga kerja secara penuh dan lain-lain.
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu perekonomian adalah :
• Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)
• Investasi (I)
• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)
• Pajak (T)
• Pendapatan luar negeri (Yf)
• Harga luar negeri (Pf)
• Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)
Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G), pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di dalam Yd, C, I, Ms/P, G, Yf, Pf, dan kenaikan di dalam I, T, ER tersebut, akan menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.
Mengapa Kurva Permintaan Agrerat Miring ke Bawah?
Bagaimana kita bisa menentukan mengapa kurva permintaan agregat miring kebawah? Nah, untuk memahami mengapa kurva permintaan agrerat miring kebawah, kita harus menelaah bagaimana tingkat harga mempengaruhi jumlah permintan barang dan jasa untuk konsumsi, investasi, dan ekspor neto.
1. Tingkat harga dan Konsumsi: Efek kekayaan intinya adalah “penurunan tingkat harga membuat konsumen merasa lebih kaya, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk menghabiskan uang dalam jumlah yang lebih banyak. Peningkatan belanja konsumen berarti bertambahnya jumlah permintaan barang dan jasa.”
2. Tingkat harga dan Investasi: Efek suku bunga Yang intinya “ingkat harga yang lebih rendah mengurangi tingkat suku bunga, yang mendorong pengeluaran yang lebih besar pada barang-barang investasi sehingga meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa.”
3. Tingkat harga dan Ekspor neto: Efek nilai tukar yang berarti “jatuhnya tingkat harga domestic menyebabkan tingkat suku bunga domestic turun, terdepresiasinya nilai tukar riil yang kemudian mendorong ekspor neto domestic dan meningkatkan jumlah barang dan jasa.”
Mengapa Kurva Permintaan Agrerat Dapat Bergeser
Banyak factor yang mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa pada tingkat harga tertentu. Ketika satu dari tiga factor ini berubah, kurva permintaan agrerat akan bergeser. Kita dapat mengelompokkan sumber-sumber pergeseran kurva permintaan agrerat. Mari kita lihat beberapa contoh kejadian yang menggeser permintaan agregat. Kita dapat kelompokkan hal ini menurut komponen belanja mana yang paling memengaruhi secara langsung.
1. Pergeseran yang timbul dari konsumsi kejadian yang membuat konsumen menghabiskan uangnya pada tingkat harga tertentu (potongan pajak, ledakan pasar saham) mengeser kurva permintaan agregat ke kanan. Kejadian yang membuat konsumen mengurangi pengeluarannya pada tingkat harga tertentu (kenaikan pajak, kelesuan pasar saham) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.
2. Pergeseran yang timbul dari investasi kejadian yang membuat perusahaan menginvestasi lebih pada tingkat harga tertentu (optimism pada kondisi ekonomi pada maa depan, turunnya tingkat suku bunga akibat naiknya jumlah uang yang beredar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan, dan sebaliknya.
3. Pergeseran yang timbul dari belanja pemerintahpeningkatan dalam belanja pemerintah terhadap barang dan jasa ( membesarnya pengeluaran untuk membangun jalan atau pertanahan) menggeser kurva agregat ke kanan, dan sebaliknya.
4. Pergeseran yang timbul dari ekspor neto kejadian yang meningkatkan belanja atas ekspor neto pada tingkat harga tertentu (terjadinya “ledakan” di pasar luar negri, depresi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Kejadian yang mengurangi belanja atas ekspor neto pada harga tertentu (resesi di pasar luar negri, apresiasi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.
Sumber :
https://myfebieviana.wordpress.com/2015/04/21/penawaran-dan-permintaan-agregat/
http://krisnanda.students.uii.ac.id/2014/06/18/permintaan-dan-penawaran-agregat/
http://ahdiyat.students.uii.ac.id/2014/06/14/permintaan-dan-penawaran-agregat/